Ia juga menyampaikan, bahwa Indonesia dan Kenya harus meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan sektor energi berkelanjutan dan transisi energi yang adil untuk mendukung pembangunan hijau dan pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, terkait AIS Forum yang diprakarsai Indonesia sejak tahun 2017 untuk menyatukan 47 negara kepulauan dalam menghasilkan solusi yang inklusif, cerdas, dan inovatif pada lingkungan laut termasuk blue financing dan kerja sama penelitian dari berbagai universitas.
“Dalam konteks ini, Indonesia menyambut baik pemerintah Kenya untuk berkolaborasi dengan AIS Forum dan mampu mengakselerasi inovasi yang mendorong visi kami untuk bergerak menuju masa depan laut yang berkelanjutan,” kata Menko Luhut.
Menko Luhut beserta rombongan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri RDK, Jean-Michael Sama Lukonde Kyenge pada Senin (23/1). Pada pertemuan tersebut, Menko Luhut menyampaikan empat isu strategis, di antaranya kerja sama terkait hutan tropis berkelanjutan dan aksi iklim, percepatan energi terbarukan, industri pertambangan yang berkelanjutan, dan pengembangan infrastruktur.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Luhut menindaklanjuti penandatangan pernyataan bersama antara tiga negara, yaitu Indonesia, Brazil, dan Kongo pada tahun lalu di Bali untuk memprakarsai The Forest Climate Initiative dan akan berkolaborasi dengan negara lain seperti The Forest and Climate Leaders Partnership.