sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut Tawarkan Proyek Energi Bersih 60GW Senilai Rp1.200 Triliun ke UEA

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
21/09/2023 14:45 WIB
Luhut menawarkan pengembangan renewable energy sebesar 60 GW (Giga Watt) dengan nilai investasi sekitar USD80 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun ke UEA.
Luhut Tawarkan Proyek Energi Bersih 60GW Senilai Rp1.200 Triliun ke UEA. (Foto: Iqbal/MNC Media)
Luhut Tawarkan Proyek Energi Bersih 60GW Senilai Rp1.200 Triliun ke UEA. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan pengembangan renewable energy sebesar 60 GW (Giga Watt) dengan nilai investasi sekitar USD80 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun ke Uni Emirates Arab (UEA).

Menurut Luhut, ada banyak sektor potensial yang bisa digarap oleh investor terutama dari di sektor energi baru terbarukan. "Jadi sangat luas (potensi investasi) yaitu renewable Energy ada 60 GW potensial clean energy, kira-kira hampir USD80 miliar," ujar Luhut usai acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023 di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Luhut menjelaskan bahwa Indonesia telah resmi menjalin kerja sama dengan Arab Saudi di bidang Pertanahan. Adapun bentuk kerja sama yang dijalin soal perawatan mesin-mesin pesawat terbang yang dimiliki Indonesia.

"Kalian semua, para investor di sini, bisa melihat potensi-potensi investasi di Indonesia ini," sambungnya.

Nantinya Luhut akan membentuk semacam tim satuan tugas yang bakal spesifik menangani potensi-potensi kerja sama dari Arab Saudi. Sehingga Pemerintah bisa lebih fokus untuk menangani investasi dari Arab Saudi.

"Nanti tentu kita lihat dari teamwork, jadi kami bentuk taskforce-nya itu untuk mulai kerja minggu ini selama 10 hari, sesudah itu melaporkan ke kami, dan nanti kita akan bicarakan pada high level dan kemudian kita laporkan ke Presiden," lanjut Luhut.

Luhut menambahkan, saat ini Indonesia sudah punya hubungan baik dengan UEA yang berdampak positif dalam iklim investasi UEA ke Indonesia. Hal itu tidak lepas dari hubungan yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Uni Emirat Arab, Syeikh Muhammad bin Zayed Al Nahyan.

"Tapi pada dasarnya kerja sama dengan pemerintah UAE karena hubungan Presiden Jokowi dengan presiden Ahmed bon Zayed begitu bagus, dan mereka juga sangat expert dalam banyak hal, dan collaboration di kita," ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement