"Karyawan milenial PLN UP3 Sorong, UIW Papua dan Papua Barat melakukan riset dan percobaan sehingga menghasilkan suatu inovasi, yaitu melistriki kampung-kampung yang jauh dari pusat pembangkit atau di daerah 3T," ujar Zainal.
SuperSUN seperti genset yang menggunakan bahan bakar energi matahari. Karena itu, tidak ada emisi dari gas hasil pembakaran yang dikeluarkan SuperSun. Alat ini dapat dioperasikan secara hybrid dari energi terbarukan dan menyala 24 jam serta anti blackout.
Dilengkapi dengan storage baterai lithium, alat ini juga bisa digunakan untuk mengisi daya motor listrik dan memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga seperti kompor induksi atau alat elektronik lain.
Zainal menceritakan, implementasi SuperSUN cukup sederhana dan sudah tersambung dengan gawai pelanggan sehingga dimonitoring secara online dan realtime mulai dari jaringan 2G (EDGE).
"SuperSUN juga tidak membutuhkan operator dan lahan yang luas, biaya pengoperasiannya dan pemeliharaan juga lebih rendah," ungkap dia.