Terlebih lagi, lanjut Teten, kelapa kini tengah menjadi tren aneka produk di seluruh dunia dan mulai menyisihkan produk kelapa sawit. "Karena potensi gula kelapa sedang meningkat, maka Pemda setempat perlu banyak melakukan peremajaan pohon kelapa," ulas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo menjelaskan bahwa pihaknya melakukan fungsi inkubasi berupa pendampingan bagi koperasi yang baru saja berdiri ini.
"Yang membina para penyadap nira dilakukan koperasi, dan sudah berjalan dengan baik. Tugas LPDB-KUMKM adalah memberi pendampingan untuk koperasinya," kata Supomo.
Tujuannya, lanjut Supomo, agar Koperasi Semedo Manise Sejahtera mampu mengelola potensi gula semut menjadi produk berdaya saing tinggi hingga menembus pasar global. "Potensi ke arah sana sangat memungkinkan. Kita sudah lakukan untuk gula semut asal Purworejo yang sudah ekspor," ungkap Supomo.
Sementara itu, Ketua Koperasi Semedo Manise Sejahtera, Akhmad Sobirin, menjelaskan, proses peningkatan kapasitas penyadap nira dan kualitas gula semut memakan waktu dua tahun. Semua ini diawali saat terbentuk Kelompok Tani (Poktan) Manggar Jaya Desa Semedo.