Sementara, aset tercatat Rp202 triliun atau naik 1,6 persen. Net debt to EBITDA turun signifikan yakni 70 persen dibandingkan 2020, turun menjadi 2,3 kali.
"Secara ekuitas Alhamdulillah juga, lebih tinggi menjadi Rp82,8 triliun. Debt to equity ratio, alhamdulillah masih pada rasio sehat pada level 1,1 kali atau alhamdulillah turun 24 persen dibandingkan ytd 2020," kata dia.
Meski membukukan kinerja keuangan yang membaik pada akhir tahun lalu, Hendi mencatat banyak permasalahan dalam proyek pertambangan yang dikelola MIND ID group. Padahal proyek-proyek pertambangan itu masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).
Hendi merupakan Direktur Utama MIND ID yang baru, dia menggantikan posisi Orias Petrus Moedak yang sebelumnya menjabat sebagai orang nomor satu di jajaran Dewan Direksi Holding BUMN Pertambangan itu.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Hendi menyebut banyak permasalahan PSN di sektor pertambangan yang tidak teridentifikasi dan tidak tertangani secara proaktif dan preventif.