Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Masih Terdampak PMK, Produksi Susu di Jabar Turun 40 Ton per Hari 

Economics
Agung Bakti Sarasa
15/09/2022 17:53 WIB
Dalam kondisi normal, produksi susu di Jabar mencapai 340 ton per hari. Namun, kini produksi susu maksimal hanya 300 ton per hari. 
Masih Terdampak PMK, Produksi Susu di Jabar Turun 40 Ton per Hari. Foto: MNC Media.
Masih Terdampak PMK, Produksi Susu di Jabar Turun 40 Ton per Hari. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak yang belum usai di Jawa Barat (Jabar) mengakibatkan penurunan produksi susu hingga 40 ton per hari. 

Kepala Dinas Ketahanan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar, Arifin Soendjajana, mengungkapkan dalam kondisi normal, produksi susu di Jabar mencapai 340 ton per hari. Namun, kini produksi susu maksimal hanya 300 ton per hari. 

"Walaupun sudah ada penyembuhan, sudah ada recovery, produksi susu kita tetap turun sekitar 40 ton per hari dari produksi satu hari itu (normal) di angka 340 ton," ungkap Arifin di Bandung, Kamis (15/9/2022). 

Terkait upaya pemulihan, pihaknya terus melakukan vaksinasi pada sapi perah milik produsen susu. 

"Hanya saja ini butuh waktu. Kita terus lakukan recovery-nya dengan melakukan penambahan vitamin, obat, sehingga produksi dari sapi perah ini juga bisa segera pulih," terangnya. 

Hingga kini, capaian vaksin anti-PMK di Jabar untuk dosis 1 dan 2 sudah mencapai 160.170 dosis.

Halaman : 1 2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.