IDXChannel – Serangan siber telah berhasil menyusup ke data pribadi milik 4,5 juta pelanggan maskapai penerbangan global di sejumlah negara.
Di mana, beberapa orang yang terdampak serangan tersebut merupakan penumpang yang melakukan perjalanan di Asia mulai tanggal 26 Agustus 2011 hingga 20 Februari 2021.
Pengamat Sekuriti Finansial Vaksincom, Alfons Tanuwijaya mengatakan, pada prinsipnya masyarakat harus siap hidup dalam ancaman kebocoran data. Kata dia, hal tersebut merupakan sesuatu yang perlu disadari.
“Istilahnya kita makan nangka jangan mau nangkanya saja, tapi tidak mau getahnya. Jadi mau makan nangka mesti nanganin getahnya,” katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (25/5/2021).
Menurut Alfons, jika dapat menikmati suatu kehidupan digital yang nyaman dan memberikan manfaat yang berlimpah, masyarakat harus siap dengan risikonya yakni ada kemungkinan kebocoran data.