IDXChannel - Kesuksesan China dalam menumbuhkan ekonominya membuat negara itu menjadi rival terberat Amerika Serikat (AS) pasca-runtuhnya Uni Soviet. Meski demikian, kondisi ini terjadi bukan dalam waktu singkat.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan ilmu pengetahuan dan inovasi harus dijadikan arus utama dalam pembangunan ekonomi. Jika hal itu terjadi maka dengan sendirinya bisa menciptakan ekonomi yang inklusif.
"Nah salah satu negara yang berhasil melaksanakan dua hal itu adalah Tiongkok," katanya dalam seminar secara virtual, Selasa (16/3/2021)
Dia menjelaskan, dengan teknologi dan inovasi China bisa mencapai pertumbuhan ekonomi dua digit. Selain itu, secara bersamaan Negara tirai bambu tersebut berhasil mengurangi tingkat kemiskinan secara drastis dengan menjaga pemerataan pendapatan antar penduduk.
“Ini yang harus kita jadikan pelajaran di mana ekonomi berbasis inovasi itu tidak hanya berorientasi pertumbuhan, tapi juga berotasi pada pengentasan kemiskinan,” jelasnya