IDXChannel - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berharap perusahaan yang terlibat dalam Program Magang Nasional dapat langsung merekrut para peserta setelah menjalani magang selama enam bulan di perusahaan.
Yassierli mengatakan, Program Magang Nasional sengaja dirancang pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi fresh graduate atau lulusan baru yang baru menyelesaikan masa pendidikan. Dengan demikian, mereka bisa menambah portofolio dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kita pastikan dengan Magang Nasional ini, tujuannya adalah agar adik-adik kita mendapatkan pengalaman kerja, exposure terkait tempat kerja, dan terjadi peningkatan kompetensi mereka selama enam bulan ini," ujarnya di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Menaker mengharapkan para peserta Program Magang Nasional tidak perlu kembali diseleksi jika perusahaan tengah membuka rekrutmen. Bahkan, dia mendorong perusahaan untuk memberikan prioritas terhadap alumni program tersebut.
"Kita berharap perusahaan-perusahaan tidak perlu lagi melakukan seleksi, karena mereka sudah punya pilihan hasil pembinaan selama enam bulan dan tinggal direkrut," kata Yassierli.
"Selain itu, kita juga berharap adik-adik peserta maganglah yang menjadi prioritas ketika perusahaan membuka rekrutmen. Atau paling tidak, peserta magang sudah punya pengalaman dan CV yang lebih baik, dan ini menjadi salah satu daya saing," ujarnya.
Sementara dari sisi perusahaan, tambahan sumber daya manusia (SDM) ini akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Terlebih, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar para peserta, karena ditanggung oleh pemerintah.
Sebagai informasi, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp30 triliun untuk program Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesra dan Program Magang Nasional pada 2025. Peserta magang akan mendapatkan bayaran setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di masing-masing daerah.
"Banyak yang bertanya kepada saya, bagaimana proses pengawasannya. Pertama, kita berusaha melakukan seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang menurut kita layak. Kemudian, kita juga punya mekanisme pengaduan lewat kanal informasi," kata dia.
"Jadi jangan khawatir, kalau ada sesuatu yang menurut adik-adik perlu dilaporkan ke kami, silakan dilaporkan melalui kanal-kanal informasi. Sehingga kita harap proses pemagangan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
(Dhera Arizona)