Pada kesempatan itu, Menaker mengungkapkan, sejumlah tantangan strategis yang dihadapi sektor ketenagakerjaan Indonesia. Tantangan tersebut berupa penguatan link and match dan optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja (BLK), penyediaan pekerjaan yang layak dan inklusif bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan perempuan, serta penyusunan regulasi ketenagakerjaan terkait pekerja platform dan revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Tantangan lainnya mencakup penegakan norma ketenagakerjaan dan K3, penerapan Hubungan Industrial Transformatif yang berbasis visi bersama antara pengusaha dan serikat pekerja, pengembangan platform SiapKerja, serta reformasi birokrasi di lingkungan Kemnaker yang berlandaskan prinsip transparansi, kolaborasi, kinerja, dan etika.
Sementara itu, ke depan strategi Kemnaker diarahkan pada perubahan mindset kelembagaan, dari yang berfokus pada urusan ketenagakerjaan (Ministry of Labor) menjadi institusi yang berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia (Ministry of Manpower & Human Development).
"Jadi, ini adalah potret dinamika ketenagakerjaan yang mencerminkan berbagai tantangan di sektor ketenagakerjaan," katanya.
(Dhera Arizona)