IDXChannel - Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku emas global. Ini lantaran, Indonesia berada di urutan kesepuluh negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.
Sumber daya emas di RI tercatat 16 miliar ton dengan cadangan mencapai 3,6 miliar ton.
Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 5% dari produksi emas global di mana kurang lebih setengahnya berasal dari pertambangan raksasa Grasberg, Papua dan merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia.
Tambang ini disebut memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Tambang ini sebelumnya dimiliki secara mayoritas oleh perusahaan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).
Namun, setelah setengah abad tambang ini dioperasikan Freeport McMoran, Grasberg akhirnya bisa kembali ke pangkuan Tanah Air.
Pemerintah RI akhirnya meneken kesepakatan awal dengan Freeport McMoran (FCX) untuk mengambil alih 51% saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2018 lalu.
Saat ini, pemerintah Indonesia berupaya mendukung hilirisasi emas untuk memperkuat posisi emas Indonesia di mata dunia.
Strategi Hilirisasi Emas
Untuk mendukung hilirisasi, saat ini Indonesia memiliki satu pabrik pengolahan dan pemurnian logam emas, yaitu milik PT Antam UBPP Logam Mulia. Pabrik ini beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan 75 ton emas.
Adapun data Kementerian ESDM mencatat, produksi bijih yang dihasilkan perusahaan emas dan perak diluar PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara pada 2020 adalah 18,4 Juta Ton dan diolah menjadi 226 Ton Dore Bullion.
Total produksi emas,perak hasil pemurnian PT Antam Logam Mulia termasuk dengan produksi emas dan perak PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah 66,2 ton emas dan 338,1 ton perak. Berikut daftar 10 perusahaan produsen emas terbesar di Indonesia dengan produksi pada 2020. (Lihat grafik di bawah ini.)
Strategi hilirisasi emas pemerintah akan dimulai dari penertiban kegiatan pabrik pengolahan dan pemurnian emas tanpa izin, pembangunan pabrik pemurnian emas legal, penelitian dan pengembangan teknologi, pengolahan bijih emas alternatif, serta Kebijakan kewajiban pabrik pengolahan tembaga untuk membangun pabrik pengolahan lumpur anoda.
Adapun lumpur anoda adalah produk samping dari proses pengolahan konsentrat tembaga. Lumpur anoda ini bisa menghasilkan emas sebanyak 52 ton per tahun, perak 210 ton per tahun hingga menghasilkan timbal.
Hal ini disampaikan Manager Technical Affairs dan Smelting Project Support PT Freeport Indonesi, Erika Silva pada akhir Maret lalu. Selama ini, lumpur anoda yang dihasilkan PT Smelting umumnya dikirim ke Jepang. Namun, PTFI menargetkan pemanfaatan lumpur anoda hasil proses pengolahan konsentrat tembaga di proyek smelter milik mereka.
Di sisi lain, jika ditelaah, data Kementerian ESDM menunjukkan konsumsi domestik emas pada 2020 mencapai 36,5 ton.
Jumlah ini juga untuk penggunaan untuk investasi sebesar 14 ton dan perhiasan sebesar 40 ton. Ini menunjukkan antusiasme investasi ke instrumen safe-haven ini cukup kuat. (Lihat bagan di bawah ini.)
Terlebih pada pertengahan tahun lalu, PT Pegadaian tetap mencatatkan kenaikan jumlah saldo titipan pada produk tabungan emas. Per Juli 2022, jumlah saldo emas yang di titipkan di Pegadaian berhasil mencapai 7,17 ton. Angka ini bahkan meningkat 6,78% secara tahunan atau year on year (yoy) dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,57 ton.
Dengan langkah hilirisasi emas, diharapkan tidak hanya akan mendogkrak kinerja emas Indonesia di mata dunia, namun juga meningkatkan investasi safe-haven.
Sebagai informasi tambahan, harga emas saat ini bertahan di bawah USD1.960 per troy ons pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (19/6/2023). Harga emas melayang mendekati level terlemahnya dalam tiga bulan yang tertekan oleh pernyataan hawkish dari bank sentral AS, The Federal Reserve.
Sementara di Indonesia, harga emas Antam (ANTM) hari ini (20/6/2023) menyusut Rp2.000 ke Rp1.061.000 per gram. Sama halnya pada buyback atau harga yang didapat jika pemilik emas ingin menjual emas batangannya, juga menyusut Rp2.000 ke Rp943.000 per gram. (ADF)