Lebih lanjut, selain menekankan pentingnya kemitraan ritel modern dengan warung atau toko tradisional, Budi juga meminta agar ritel modern juga membangun kolaborasi dengan para UMKM lokal untuk mereka bisa mengakses pasar yang lebih besar.
Hal ini, dikatakan Budi, patut menjadi perhatian mengingat sektor UMKM sendiri menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen sekaligus untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri sehingga cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 tercapai.
"Dengan demikian, ketika jalur marketing atau distribusinya semakin besar, maka ke depan tidak ada masalah lagi bagi industri kecil kita, UMKM produsen untuk berjualan, karena selama ini yang terjadi kan sering memproduksi tapi jualannya susah," ujar Mendag.
"Jadi tidak hanya toko kelontong yang hidup, kalau jalur marketing, jalur distribusi tumbuh, maka UMKM produsen juga akan tumbuh. Sehingga ketika produsen atau industri dalam negeri tumbuh, maka kita juga akan menggunakan produk-produk dalam negeri," kata Budi.
(Dhera Arizona)