Karena itu, pihaknya segera membuat regulasi dan penataan terhadap produk Indonesia.
"Jadi harus ditata. Kalau saya bisa ekspor, Anda boleh impor. Jadi harus ada perdagangan yang adil, bukan pasar bebas. Bebas untuk mereka, tidak bebas untuk kita," tandas Zulhas.
Terkait regulasi, Zulhas mengatakan social-commerce nanti hanya boleh menjual barang-barang impor tertentu yang tidak ada di Indonesia.
"Yang jelas, ada beberapa aturan, mudah-mudahan tidak akan mengganggu UMKM. InsyaAllah pekan depan," ujar Zulhas. (NIA)