Pasalnya apabila hanya bersifat membuka kulitnya tanpa tindakan nyata pemanggilan, justru akan membuat para masyarakat yang mempercayakan anaknya di pesantren akan menjadi resah.
"Ya tentu kalau memang ada buktinya silakan (BNPT) ambil tindakan. Jangan kita mengeluarkan isu, kemudian pesantren menjadi seperti semuanya (berafiliasi dengan terorisme). Yang mana itu, terus panggil satu per satu," ujar Jusuf Kalla, Senin (31/1/2022) sore.
Ia menyebutkan pernyataan kontroversial BNPT yang tanpa didasari action justru hanya akan membuat kegaduhan di tengah masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia.
"Ya perlu, kalau memang yang artinya kalau ada buktinya kan orangnya bisa dipanggil. Daripada diumumkan begitu saja tanpa jelas, kan orang pesantren jadi resah. Jadi sekalian dibuka saja tapi harus hati-hati nanti ada protes pula," tegas Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla juga menanggapi pesan untuk PKS terkait rakernas dan ucapan ekonom Faisal Basri yang memprediksi pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin dapat tumbang sebelum 2024.
"Saya kira tadi sudah saya sampaikan, ya laksanakan PKS bagaimana untuk keadilan dan kesejahteraan (rakyat). Ya tanya pak Faisal saja lah," pungkas Jusuf Kalla. (TYO)