“Riset menjadi kunci bagaimana kita membuat komponen kendaraan listrik buatan dalam negeri yang biayanya lebih murah, kualitasnya baik, dan daya jelajah yang tinggi,” kata Menhub seperti dikutip dari laman Dephub, Senin (14/11/2022).
Menhub berharap, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak mampu mempercepat implementasi penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia. “Jangan berhenti di sini, kita lakukan terus riset secara mendalam,” ujarnya.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, Bus Listrik Merah Putih merupakan hasil karya kolaborasi anak bangsa yang patut diapresiasi. Ia juga menuturkan bahwa G20 ini menjadi momentum mahasiswa Indonesia untuk menunjukkan keunggulannya.
“Tidak ada ego sektoral. Universitas terbaik meredakan ego masing-masing untuk berkolaborasi membentuk konsorsium. Di G20 ini, tampak sekali panggung di dunia. Kita mampu menghasilkan karya dari akademis dan mahasiswa kita,” ucap Mendikbudristek.
Kehadiran Bus Listrik Merah Putih menjadi kebanggaan dalam menyukseskan Presidensi Indonesia dalam KTT G20. Ini juga merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk mendukung upaya transisi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Setelah perhelatan KTT G20, Bus Listrik Merah Putih akan digunakan sebagai angkutan massal perkotaan di kota Bandung, Surabaya, dan juga Bali, melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, yang akan dioperasikan oleh DAMRI.
(FRI)