"Pelonggaran bukan berarti ekonomi langsung normal yang berarti support belanja pemerintah masih konsisten dibutuhkan setidaknya sampai akhir 2022," ujarnya.
Motor pertumbuhan yang bisa diharapkan adalah ekspor yang menjadi catatan yang cenderung lebih rendah, karena negara tujuan ekspor mengalami masalah menghadapi varian delta sehingga berpengaruh terhadap laju konsumsi maupun permintaan bahan baku industri.
"Bulan September tidak ada event besar yang bisa memicu kenaikan mobilitas masyarakat. Nanti kita cek di kuartal ke IV, harapannya sudah lebih baik penurunan kasus Covid-19 nya dan bertepatan dengan libur Natal Tahun Baru jadi minat belanja masyarakat lebih tinggi. Itu dengan catatan penanganan pandemi tetap on the track ya," pungkasnya. (TYO)