Berdasarkan litbang MNC Portal Indonesia, Setelah lama terjun di dunia pendidikan, dia lantas mendirikan dan menjadi ketua Intermatrix Communications (IMX), senbuah Biro Konsultan Komunikasi (1994). Setelah itu, dia pun didaulat menjadi presenter Program Acara Perspektif (1994) di sebuah stasiun televisi.
Menjelang peralihan dari masa Orde Baru dan Era Reformasi, dia sempat diangkat menjadi presenter Program Acara Selayang Pandang (1997-2000). Selang dua tahun dari program itu, dia ditunjuk sendiri oleh Gus Dur untuk menjadi juru bicaranya selama tiga tahun hingga dilengserkan MPR di masa kepemimpinan Amien Rais.
Meski tidak menjabat apapun di sektor pemerintahan, dia dipecaya untuk menjadi kolumnis di berbagai media massa baik lokal maupun internasional, antara lain Business Week, News Week, dan Australian Financial Review.
Selain itu, Wimar juga menjadi komentator di Sejumlah TV Asing seperti ABC, CNBC, BBC, dan CNN. Bahkan pernah ikut terlibat dalam sebuah film nasional berjudul "Chika" sebagai tokoh Heru Aditya pada 2008.
Tidak hanya terlibat di dunia politik dan bisnis, Wimar tercatat pernah menulis tujuh buku. Antara lain Perspektif bersama Wimar Witoelar (1995), Mencuri Kejernihan dari Kerancuan (1998); Menuju Partai Orang Biasa: Asal Usul Wimar Witoelar (1999); No Regret (2002); A Book About Nothing (2006); More About Nothing (2009) dan Sweet Nothings (2014). (TYO)