“Vaksin ini diberikan oleh negara-negara maju, karena mereka sudah beli duluan sejak lama. Kemudian saat mereka sudah suntikan semua, dan kemudian mereka juga ngabisinnya susah dan itu yang mereka kasih ke WHO dan COVAX,” kata Menkes Budi lagi.
Ia menuturkan, karena Indonesia punya rantai dingin (cold chain) dan bisa menjalankan program vaksinasi Covid-19 dengan cepat. Berbeda dengan situasi di Afrika, yang mana saat WHO mengirimkan vaksin, alhasil vaksin tak bisa dipakai karena tidak ada rantai dan laju vaksinasinya yang lamban.
Inilah yang membuat negara-negara maju mengirimkan banyak stok vaksin mereka untuk Indonesia.
“Indonesia beruntung karena kita vaksinasinya cepat. Sehingga negara-negara itu kirim ke Indonesia, itu sebabnya kita dapat banyak. Cuma akibatnya, karena expire datenya dekat-dekat ya kita missed,” pungkas Menkes Budi. (TIA)