Bhima menambahkan, penggantian Sri Mulyani telah lama diserukan oleh berbagai organisasi think tank ekonomi, dan masyarakat sipil sebagai bentuk kritik atas ketidakmampuan dalam mendorong kebijakan pajak yang berkeadilan.
"Juga untuk mendorong pengelolaan belanja yang hati-hati, dan (karena) naiknya beban utang yang kian mempersempit ruang fiskal," katanya.
Menkeu yang baru, kata Bhima, mendesak untuk segera mengembalikan kepercayaan publik.
"Sebagai lembaga riset independen, CELIOS akan terus mengawal kebijakan Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani secara kritis dan objektif berbasis data," ujarnya.
Selain pencopotan Wamen yang rangkap jabatan, CELIOS juga meminta Menkeu yang baru untuk mengevaluasi sejumlah kebijakan, termasuk belanja perpajakan baik stimulus maupun insentif fiskal.