"Tidak ada PHK. Justru ada yang pensiun dan kami rekrut kembali. Bahkan salah satu anggota kami akan segera meresmikan pabrik baru. Artinya, industri ini terus tumbuh,” ungkapnya optimistis.
Ke depan, AGTI akan melanjutkan roadshow ke berbagai daerah guna memperkuat jejaring dan konsolidasi dengan pelaku usaha, pekerja, serta pemerintah daerah.
"Kami percaya jika seluruh elemen—pemerintah, pengusaha, dan pekerja—bersatu dalam semangat Ekonomi Pancasila, maka daya saing industri tekstil nasional bisa meningkat dua kali lipat, bahkan melebihi negara pesaing," katanya.
Sementara itu Purbaya mengatakan, industri tekstil memiliki peran penting sebagai salah satu sektor padat karya yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan dunia usaha perlu terus diperkuat agar industri ini tetap tumbuh dan mampu menghadapi tekanan kompetisi internasional.
“Melalui pertemuan ini, kita bisa membangkitkan kembali dunia tekstil Indonesia dan memastikan bahwa industri ini didominasi oleh para pelaku usaha domestik sendiri,” kata Purbaya.
Pemerintah, lanjut Purbaya, akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong peningkatan produktivitas industri dalam negeri, khususnya di sektor tekstil dan garmen, agar mampu menjadi motor penggerak ekspor dan penyerapan tenaga kerja nasional.
(Nur Ichsan Yuniarto)