“Finance dan Sherpa Track akan bersinergi untuk memastikan capaian konkret dari topik pokok sesuai arahan presiden. Komponen kelompok sosial dan non pemerintah (Engagement Group) juga akan dilaksanakan secara paralel,” jelas Airlangga.
Presidensi G20 2022 akan dihelat secara resmi pada 1 Desember 2021 dan berlangsung hingga 30 Oktober 2022. Penyelenggaraan G20 tahun 2022 akan diisi 150 pertemuan yang diperkirakan akan dihadiri oleh 20.988 delegasi dari seluruh negara G20 dan negara undangan. Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dianggap memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satu yang akan didapatkan oleh Indonesia ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 adalah kesempatan untuk menentukan agenda pembahasan G20.
“Indonesia sebagai perwakilan dari negara berkembang akan mendorong keseimbangan isu-isu negara maju dan berkembang dalam pembahasan isu strategis KTT G20,” ujar Airlangga.
(NDA)