IDXChannel - Kinerja perekonomian nasional menunjukkan perkembangan yang kian pesat terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka 5,4% (yoy) pada Q2-2022, dengan tingkat inflasi per Juli 2022 yang masih terkendali pada angka 4,94% (yoy).
Perbaikan juga terus ditunjukkan oleh indikator lain seperti aliran modal masuk yang mencapai USD866 juta dan PMI manufaktur yang menunjukkan tren ekspansi secara konstan.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional yang kian impresif tersebut perlu diselaraskan dengan ketersediaan pasokan energi bagi masyarakat. Hal tersebut karena ketahanan energi menjadi salah satu elemen penting yang terintegrasi dengan tingkat stabilitas perekonomian dan pengurangan kemiskinan, sehingga diperlukan adanya upaya pemerintah dalam menjaga pasokan melalui transisi energi, terlebih di tengah peningkatan populasi masyarakat saat ini.
“Indonesia telah memilih transisi energi sebagai salah satu prioritas dalam Presidensi G20, dan kita perlu memastikan bahwa transisi energi dapat berjalan dengan adil, teratur, dan terjangkau,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam kegiatan B20-G20 Dialogue: Energy, Sustainability, and Climate Task Force, dikutip Rabu(31/8/2022).
Terkait dengan transisi energi, Indonesia telah berkomitmen untuk dapat mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Melalui kepemimpinan pada G20 tahun 2022, Indonesia berperan dalam merumuskan Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (COMPACT) yang akan digunakan sebagai pendoman atau prinsip untuk mempromosikan dan mendukung implementasi transisi energi.