IDXChannel - Pemerintah terus mendorong agar persediaan air bersih bisa diakses seluruh elemen masyarakat. Bahkan, keberadaannya disebiut lebih penting dibandingkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini dinyatakan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Saat penandatangan SPAM Jatiluhur I, dia menegaskan pemerintah memiliki banyak alternatif jika BBM habis. Sedangkan untuk air bersih, belum ditemukan penggantinya jika mulai langka.
“Air bersih merupakan elemen dasar yang dibutuhkan manusia, yang saya nilai jauh lebih penting dari sekadar minyak bumi dan BBM. Kalau minyak bumi kita masih punya alternatif, tapi kalau air, saya rasa belum ada penggantinya,” ujarnya dalam acara penandatanganan SPAM Jatiluhur I, Jumat (19/2/2021).
Oleh karena itu lanjut Menko Luhut, pembangunan fasilitas air bersih ataupun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi hal yang sangat penting. Karena bisa menjadi investasi jangka panjang di sektor kesehatan.
Apalagi hal ini dilakukan pada saat masa pandemi covid-19 seperti sekarang. Pembangunan SPAM ini penting untuk mencegah terjadinya wabah lokal dan pandemi di masa mendatang.
“Pandemi COVID-19 mengingatkan kita bahwa ekonomi dan kesehatan sangat terkait dan investasi dalam kesehatan, termasuk investasi di sektor air bersih, sanitasi, dan kebersihan adalah fondasi yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi yang produktif, tangguh, dan stabil,” jelasnya.
Adapun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, pemerintag menargetkan bisa membangun 24,45 juta sambungan air bersih dengan perpipaan ke rumah tangga. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan sanitasi dan fasilitas lainnya.
“Terkadang kalau kita bicara WC atau toilet, orang merasa ketinggian kita sebagai pejabat bicara, padahal itu bagian dari kebersihan yang ujung-ujungnya air juga. Tanpa air tidak akan ada kebersihan itu,” kata Menko Luhut. (TYO)