Selain itu, dalam kunjungannya ke Jepang, Teten juga mengunjungi pelopor bisnis makanan halal Indonesia di Jepang, yaitu Sariraya.
Di tempat tersebut, Totok menyaksikan secara langsung proses kerja yang dilakukan untuk memproduksi makanan halal impor berkualitas pilihan kepada konsumen.
"Selama kunjungan ini, kami belajar tentang upaya signifikan yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dalam memberikan sertifikasi halal kepada Usaha Mikro Kecil (UMK). Fakta bahwa 8.333 UMK telah mendapatkan sertifikasi halal dari 10.643, dengan 2.310 UMK lainnya yang diharapkan akan mendapatkan sertifikasi pada 2022, menunjukkan semakin pentingnya sertifikasi halal di Indonesia," ungkap Teten.
Teten menyadari potensi sertifikasi halal sebagai alat yang ampuh bagi UMKM Indonesia untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar internasional. Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, produk dengan sertifikasi halal dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap ekspor Indonesia.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan potensi ekonomi syariah terbesar keempat di dunia dengan skor Global Islamic Economic Index (GIEI) sebesar 68,5 poin pada 2020.