Teten menyebut Indonesia juga dapat mengambil peran dalam kerja sama dengan Jepang terkait komoditas sidat.
"Di Pulau Jawa khususnya Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Cilacap merupakan sentra produksi belut dengan kapasitas produksi yang cukup besar. Namun, meskipun permintaan sidat di pasar luar negeri masih terbuka lebar mencapai 300.000 ton per tahun, Indonesia belum dapat sepenuhnya memenuhi permintaan tersebut," ungkap Teten.
Sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama di sektor perikanan dan pasar yang signifikan untuk produk perikanan, khususnya sidat, menjadikan Jepang sebagai salah satu negara dengan peluang yang besar untuk dapat bekerja sama dengan Indonesia.
Kunjungan ke Nagasaka Unagi Farm ini menurut Teten memberikan pelajaran yang besar terutama dari sisi kemajuan luar biasa yang dibuat Jepang dalam budidaya sidat melalui penggunaan teknologi canggih.
Teten melihat potensi besar untuk bekerja sama dengan Nagasaka Unagi Farm dalam mendorong pengembangan budidaya sidat di Indonesia.