sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menperin Jajaki Peluang Kerjasama Sektor Energi Terbarukan dengan Jerman

Economics editor Heri Purnomo
29/05/2022 00:12 WIB
dalam sepuluh tahun terakhir, ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia meningkat signifikan, dari 20 persen pada 2010 menjadi 80 persen pada 2020.
Menperin Jajaki Peluang Kerjasama Sektor Energi Terbarukan dengan Jerman (foto: MNC Media)
Menperin Jajaki Peluang Kerjasama Sektor Energi Terbarukan dengan Jerman (foto: MNC Media)

Pada tahun 2020, nilai ekspor produk sawit sebesar USD19,89 miliar, kemudian meningkat sebesar 56,63 persen pada 2021. Tenaga kerja berjumlah 4,20 juta pekerja langsung dan 12 juta pekerja tidak langsung. Program B30, yang merupakan salah satu produk dari kebijakan hilirisasi kelapa sawit, telah mampu mengurangi impor solar sebesar 9,02 juta kiloliter pada 2021.

Artinya, terdapat penghematan devisa USD4,54 miliar atau setara dengan Rp64,45 Triliun. Program tersebut juga mampu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sekitar 24,4 juta ton setara CO2.

Selain itu, Menperin melakukan pertemuan dengan APUS Group, yang memiliki inisiatif APUS Zero Emission. Sebagai agensi desain European Aviation Safety Agency (EASA), APUS Group meneliti bagaimana hidrogen dapat digunakan secara aman dan ekonomis.

“Hasil penelitian dan pengalaman dari berbagai proyek dan kerja sama diterapkan dalam produk APUS i-2 dan APUS i-5 untuk membangun pesawat hybrid-listrik sel bahan bakar hidrogen dengan kinerja yang sangat baik,” katanya.

Agus mengatakan Hidrogen merupakan sumber energi alternatif untuk bahan bakar yang bisa diterapkan bagi sektor industri, transportasi, pembangkit listrik, tenaga portabel, dan sektor lainnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement