“Sekarang dalam negeri kita pakai 20 juta ton. Kita ekspor 26 juta ton. Kalau kita mengambil 5,3 juta ton, berarti nggak ada masalah kan? Karena kita ekspor kita 26 juta ton. Kita kurangi (ekspor), sesuai kebutuhan dalam negeri. Kita prioritaskan dalam negeri,” tuturnya.
(Ahmad Islamy Jamil)