Lebih lanjut Amran berpendapat jika ini tercapai maka masalah pengangguran dan juga kemiskinan di Tanah Air bisa segera diselesaikan.
Amran juga menekankan besarnya peluang hilirisasi sektor pertanian jika perizinan dipermudah. Ia mencontohkan komoditas kelapa yang saat ini diekspor dalam bentuk mentah senilai Rp24 triliun. Jika diolah menjadi produk turunan seperti coconut milk atau PCO, nilainya bisa melonjak hingga 107 kali lipat.
“Kalau 100 kali lipat saja dari Rp24 triliun, itu jadi Rp2.400 triliun,” tuturnya.
Potensi besar juga datang dari air kelapa yang jika dikemas baik mampu mencapai nilai Rp2.400 triliun. Jika digabungkan dengan nilai hilirisasi kelapa, totalnya mencapai Rp5.000 triliun atau setara satu setengah APBN.
Selain itu, komoditas gambir, yang 80 persen suplai dunia berasal dari Indonesia dinilai memiliki potensi hilirisasi besar untuk produk seperti sampo, sabun, tinta, hingga kosmetik. Nilainya diprediksi bisa mencapai Rp5.000 triliun.