"Ya kita juga menganggap isu investasi (infrastruktur) itu dalam program JETP. Kan no transmission no transition," ujarnya.
Arifin juga menambahkan, rencana pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur sebelum melakukan pensiun dini PLTU juga mendapatkan respons yang baik dari negara pendonor.
"Komitmennya sih mereka sudah ada. Kita sudah ada pemetaan 4,8 yang bisa pensiun kan. Dengan kriteria evaluasi. Infrastruktur juga masuk ke dalam JETP dan mereka sambut baik kok," terangnya.
Arifin mengatakan dorongan untuk memperbaiki infrastruktur ini juga masih sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
"RUPTL ini jadinya infrastruktur mana yang perlu diprioritaskan. Yang sekarang aja belum tercapai. Usulan barunya belum ada kan. Kita mau evaluasi kan rujukan RUPTL kemarin, masalahnya di mana, kenapa enggak jadi, mana yang harus kita perbaiki," ujarnya.
(FRI)