Pada kesempatan tersebut, dia membeberkan beberapa komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, antara lain nikel, alumunium, tembaga, timah, besi, serta emas, dan perak.
Khusus nikel, kata Arifin, Indonesia memiliki sumber daya sebesar 17,3 milliar ton dan cadangan 5 milliar ton. Kemudian, bauksit memiliki sumber daya sebanyak 6,21 milliar ton, dan cadangan 3,1 miliar ton.
Sedangkan komoditas tembaga dengan sumber daya 15,8 milliar ton dan cadangan 3 milliar ton. Sementara timah memiliki sumber daya 7,4 milliar ton dan cadangan 6,9 milliar ton.
Komoditas lain adalah besi dengan sumber daya 7,4 milliar ton dan cadangan 1,7 milliar ton. Komoditas emas memiliki sumber daya 16,45 milliar ton dan cadangan 3,9 milliar ton, sedangkan perak memiliki sumber daya 10,55 miliar ton dengan cadangan 3,12 miliar ton.
(RNA)