IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan salah satu proyek strategis nasional, yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan selesai paling lambat September 2025.
Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau langsung progress pembangunan proyek tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).
"(Tahun) 2022 waktu saya ke sini, dulu kan baru civil works banyak. Tapi sekarang semuanya sudah terbangun. Jadi tinggal finishing saja. Progress-nya sekarang 91 persen lebih," ujarnya dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (12/10/2024).
Arifin membeberkan untuk menuntaskan proyek RDMP terdapat sejumlah tantangan, seperti pandemi Covid-19, serta gejolak geopolitik antara Rusia-Ukraina yang mempengaruhi rantai pasok sistem logistik.
"Kemudian antara proyek owner dengan kontraktor. Nanti mudah-mudahan bisa diselesaikan secara tuntas. Kita minta manajemen Pertamina untuk bisa ambil langkah. Bagaimana bisa menyelesaikan sehingga selesai tepat waktu dan tepat kualitas," kata dia.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai USD7,4 miliar. Dari total tersebut, sebesar USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Proyek ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional, karena akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100 ribu barel per hari. Sehingga kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari.
Arifin memastikan bahwa September 2025 adalah tenggat waktu terakhir untuk penyelesaian proyek RDMP Balikpapan, karena apabila penyelesaiannya molor akan menimbulkan kerugian.
"Kita tidak mau proyek ini terlambat, sehingga output yang sudah kita targetkan jadi mundur. Kalau additional income, efisiensi bisa kita lakukan. Kalau terlambat kan kita loss," kata Arifin.