Berbeda dengan proyek Rusun ASN di IKN, dengan estimasi nilai proyek sekitar Rp30,8 triliun untuk membangun 66 tower di IKN. Nilai investasi yang besar itulah yang menjadi pertimbangan matang pemerintah untuk menjalin skema KPBU dengan swasta.
"Jadi masih kita hitung betul, mendingan loan (pinjaman) karena masih kecil bunganya," tutup Menteri Basuki.
Sebelumnya, catatan IDX Channel setidaknya ada 3 pelaku usaha yang saat ini tengah mengajukan skema KPBU ke Kementerian PUPR untuk melakukan pembangkangan rusun ASN di IKN. Pertama ada PT Summarecon Agung Tbk, serta perusahaan yang membentuk konsorsium yaitu China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara.
Summarecon akan membangun 6 tower, dan Konsorsium Nusantara akan membangun 60 tower. Adapun nilai investasinya, diketahui konsorsium China nilainya Rp30,8 triliun, sedangkan Summarecon Rp1,67 triliun.
"Mereka akan menggarap rusun ASN dan Hankam dengan skema KPBU. Itu di luar pembangunan 47 tower PNS yang dari APBN. Ini lewat skema KPBU," kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo, dalam kesempatan yang berbeda.
(FRI)