"Kalau diformalkan nanti kan turunannya bagus, turunannya untuk mengakses pembiayaan, mengakses kebijakan-kebijakan termasuk sertifikasi produk, sertifikasi halal, termasuk juga kalau formal memudahkan kerja sama bisnis," ujarnya.
Upaya yang kedua, yakni dengan mendorong kemudahan untuk akses pembiayaan perbankan. Diketahui kredit perbankan untuk UMKM masih rendah baru mencapai 21%.
"Kalau kita bandingkan negara-negara lain jauh sekali. Pak Presiden, Pak Jokowi menargetkan paling tidak perbankan itu kreditnya dikucurkan untuk UMKM itu 30%. Ini yang kita perlu terus diupayakan," kata Teten.
Kemudian upaya yang ketiga adalah memperluas pasar UMKM. Pemerintah saat ini memiliki kebijakan 40% belanja produk UMKM.
"Kebijakan Pak Presiden yang sangat baik dan dipuji dan punya dampak kepada ekonomi nasional, yaitu belanja pemerintah 40% untuk membeli produk lokal UMKM dan beliau sekarang ini terus memperbesar ini. Ini kebijakan substitusi impor untuk belanja pemerintah ini akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja," jelas Teten.