Analisis tersebut mencangkup semua kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tes PCR di Inggris sejak awal Desember yang mana negara tersebut mengidentifikasi 56.000 kasus Omicron dan 269.000 kasus Delta.
Studi terpisah yang dilakukan di Skotlandia oleh peneliti University of Edinburgh dan ahli lainnya mengatakan bahwa risiko rawat inap akibat Omicron dua per tiga lebih rendah dibandingkan Delta.
"Tapi, penelitian di Skotlandia ini menunjukkan bahwa hampir 24.000 kasus Omicron didominasi orang dewasa muda berusia 20-39 tahun," terang laporan tersebut.
Karena angka kasus tersebut, menjadi alasan juga mengapa Omicron lebih rendah risikonya dibandingkan Delta untuk dirawat di rumah sakit. Sebab, orang yang berusia muda memang jauh lebih kecil kemungkinannya alami gejala parah akibat virus corona.
Hal ini yang menjadi perhatian utama Matthew Binnicker, direktur virologi klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, bahwa karena kasus di Skotlandia banyaknya anak muda yang memang tidak begitu berisiko alami gejala parah akibat Covid-19, temuan peneliti bisa menjadi bias.