Speed akan mengadopsi strategi penjualan daring serta membuka gerai fisik di beberapa negara, terutama di wilayah ASEAN.
Tidak hanya dalam negeri, Speed juga telah membuka gerai fisik di beberapa kota besar di Tanah Air dan menjalin kemitraan dengan merek lain.
"Keberhasilan Speed dalam menembus pasar internasional menjadi sumber inspirasi bagi merek-merek Indonesia lainnya untuk bersaing di tingkat global," katanya.
Penting untuk dicatat bahwa Speed adalah buah karya Robin S, seorang pengusaha muda berusia 29 tahun. Ide mendirikan merek ini bermula dari keprihatinan Robin terhadap teman-teman sekitarnya yang kesulitan mendapatkan sepatu bola merek luar negeri seperti Nike dan Adidas karena harganya yang tinggi.
Walaupun menghadapi tantangan berat akibat dampak pandemi, Speed bangkit dengan cepat. Mereka menjalin kemitraan dengan beberapa pemain sepak bola dan tim futsal serta mendukung kegiatan sepak bola dan futsal di berbagai kota di Indonesia.