sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Merger Tiga Maskapai Pelat Merah akan Berbentuk Holding atau Subholding?

Economics editor Suparjo Ramalan
23/08/2023 19:57 WIB
Kementerian BUMN masih mengkaji skema merger antara Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air.
Merger Tiga Maskapai Pelat Merah akan Berbentuk Holding atau Subholding? (Foto: MNC Media)
Merger Tiga Maskapai Pelat Merah akan Berbentuk Holding atau Subholding? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mengkaji skema penggabungan atau merger antara PT Garuda Indonesia Tbk, Citilink Indonesia, dan Pelita Air Service (PAS). 

Opsi pendirian holding dan subholding baru pun menjadi sorotan. Kementerian yang dibawahi Erick Thohir ini masih membahas aksi korporasi tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, belum ada kesepakatan terkait pendirian subholding atau holding yang menaungi tiga maskapai penerbangan pelat merah tersebut. 

Tak hanya itu, pemegang saham juga belum menentukan apakah saham Pelita Air Service akan di-inbreng-kan ke Garuda Indonesia atau justru sebaliknya. 

"Belum tahu (holding), ya inbreng-nya kemana, apakah inbreng-nya ke Garuda, apakah inbreng-nya ke Citilink kan kita nggak tau, apakah dia seperti subholding kita belum tahu juga nih, masih dikaji," ujar Arya saat ditemui wartawan di tempat kerjanya, Rabu (23/8/2023).

Saat ini Kementerian BUMN masih melakukan kajian mendalam terkait konsolidasi tersebut. Adapun komposisi pemegang saham Garuda Indonesia pasca tuntasnya proses restrukturisasi utang pada akhir tahun lalu, 64,54 persen dimiliki pemerintah, 7,99 persen Trans Airways, 7,99 persen publik, dan 4,83 persen kreditor. 

Sementara saham pengendali atas Pelita Air dimiliki PT Pertamina (Persero), selaku BUMN di sektor minyak dan gas bumi (migas). Pelita merupakan anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor penerbangan.

"(Dengan pertamina sudah ada pembicaraan?) lagi diskusi yang terbaik gimana," kata Arya. 

Dia menegaskan, merger tiga BUMN penerbangan itu baru berupa perencanaan, sehingga masih dalam tahap kajian mendalam. Namun begitu, arya berharap aksi ini segera direalisasikan. 

"Kan tadi saya bilang, dia bukan jadi lebur gitu, tapi kan apakah dia melebur ke Garuda, apakah melebur ke Citilink, atau dia identitasnya satu juga, tapi di bawah Garuda kita nggak tau. Masih dihitung lah, mudah-mudahan cepat (terealisasi)," tuturnya. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement