Saat ini Kementerian BUMN masih melakukan kajian mendalam terkait konsolidasi tersebut. Adapun komposisi pemegang saham Garuda Indonesia pasca tuntasnya proses restrukturisasi utang pada akhir tahun lalu, 64,54 persen dimiliki pemerintah, 7,99 persen Trans Airways, 7,99 persen publik, dan 4,83 persen kreditor.
Sementara saham pengendali atas Pelita Air dimiliki PT Pertamina (Persero), selaku BUMN di sektor minyak dan gas bumi (migas). Pelita merupakan anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor penerbangan.
"(Dengan pertamina sudah ada pembicaraan?) lagi diskusi yang terbaik gimana," kata Arya.
Dia menegaskan, merger tiga BUMN penerbangan itu baru berupa perencanaan, sehingga masih dalam tahap kajian mendalam. Namun begitu, arya berharap aksi ini segera direalisasikan.
"Kan tadi saya bilang, dia bukan jadi lebur gitu, tapi kan apakah dia melebur ke Garuda, apakah melebur ke Citilink, atau dia identitasnya satu juga, tapi di bawah Garuda kita nggak tau. Masih dihitung lah, mudah-mudahan cepat (terealisasi)," tuturnya.
(DES)