sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mesin Pesawat Terbakar di Atas Udara, Lion Air: Masih Investigasi

Economics editor Irfan Maulana/MPI
27/10/2022 18:09 WIB
Hingga saat ini Lion masih melakukan investigasi internal terkait mesin pesawat Lion Air JT330 rute Jakarta-Palembang yang terbakar di atas udara.
Mesin Pesawat Terbakar di Atas Udara, Lion Air: Masih Investigasi. (Foto: MNC Media)
Mesin Pesawat Terbakar di Atas Udara, Lion Air: Masih Investigasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan investigasi internal terkait mesin pesawat Lion Air JT330 rute Jakarta-Palembang yang terbakar di atas udara pada pada Rabu, (26/10/2022).

"Masih dilakukan proses investigasi dan pengecekan. Lion Air tidak dapat berspekulasi," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis, (27/10/2020).

Sebelumnya, diberitakan kejadian mencekam dialami penumpang dan awak pesawat Lion Air JT330 rute Jakarta-Palembang. Pesawat yanng baru lepas landas itu harus kembali ke landasan karena adanya bagian mesin yang terbakar.

Mesin pesawat Lion Air JT330 dikabarkan mengeluarkan asap dan api setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Rabu (26/10/2022). Pesawat lepas landas pukul 17.13 WIB.

Pesawat jenis Boeing ini terpaksa harus return to base atau kembali mendarat ke Bandara Soetta usai beberapa menit lepas landas.

Melalui keterangan persnya, Danang mengatakan pendaratan darurat tersebut telah dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP).

Dia menyebut pesawat tersebut telah dipersiapkan secara tepat. Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (pre flight check. Pesawat membawa 6 kru dan 169 penumpang.

Danang melanjutkan, kejadian berawal saat pesawat berada di ketinggian jelajah 3.000 kaki tak lama setelah lepas landas. Saat itu pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan.

Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandara Soetta.

"Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur," ujarnya.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement