Bank sentral Mesir telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 13,25%.
"Suku bunga yang lebih tinggi diperlukan mengingat percepatan inflasi dan penguatan yang lebih diharapkan dalam beberapa bulan mendatang," kata Monica Malik, Kepala Ekonom di Abu Dhabi Commercial Bank.
Dalam pernyataan terpisah, regulator Mesir mengubah peraturan untuk memungkinkan penggunaan forward valuta asing, swap mata uang, dan kontrak forward yang tidak dapat dikirim.
Pelemahan Pound berisiko lebih lanjut memicu inflasi tahunan Mesir yang sudah mencapai 15% pada September, tertinggi dalam hampir empat tahun, setelah kenaikan harga makanan dan bahan bakar.
"Kenaikan mungkin akan sementara dengan inflasi cenderung mencapai puncaknya mendekati 19% pada Januari (2023)," papar Ekonom Goldman Sachs Group Inc termasuk Farouk Soussa.
(FAY)