IDXChannel - Bonus demografi menjadi berkah untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045. Namun, untuk mewujudkannya terdapat sejumlah tantangan agar bonus demografi tak menjadi beban demografi.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
"Bonus demografi adalah jembatan emas yang disediakan Allah SWT, Tuhan YME, untuk mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, negara yang maju, dan sangat berpengaruh pada kawasan regional maupun global," kata Ida dalam dalam Kegiatan Kuliah Umum dan Pembekalan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Tahun 202, Senin (24/7/2023).
Namun, kata Ida, ada beberapa hal yang dapat menghambat optimalisasi bonus demografi di Indonesia. Berdasarkan prediksi ILO, tantangannya saat ini tenaga ahli Indonesia baru mencapai 10,7% atau setara 13 juta orang dari 113 juta penduduk usia produktif.
Kemudian berdasarkan Asian Productivity Organization (APO), produktivitas pertenaga kerja Indonesia masih relatif rendah. Karena dari 10 orang yang bekerja, 6 di antaranya berpendidikan SMP ke bawah.
Selanjutnya, berdasarkan Sakernas Februari 2023, penduduk produktif cenderung bekerja pada pekerjaan tersier, informal, dan jenis pekerjaan berkala.
Selain itu, dinamika dunia usaha dan industri di era 4.0 turut memunculkan jenis-jenis pekerjaan baru serta menghilangkan sejumlah jenis pekerjaan lama.
"Melihat segala tantangan tadi, kita harus cepat bergerak memanfaatkan bonus demografi yang puncaknya sudah semakin dekat," kata dia.
Pemerintah telah berupaya menyiapkan SDM kompeten dalam menghadapi bonus demografi maupun berbagai tantangan ketenagakerjaan tersebut, salah satunya melalui diundangkannya Perpres 68 Tahun 2022.