sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meski Tak Efisien, Ternyata PLN Batu Bara Juga Raup Untung dari Makelar

Economics editor Suparjo Ramalan
14/01/2022 11:38 WIB
Meski dinilai tak efisien bagi entitas induknya PT PLN (Persero), ternyata PT PLN Batu Bara justru mendapatkan untuk dari para makelar.
Meski Tak Efisien, Ternyata PLN Batu Bara Juga Raup Untung dari Makelar. (Foto: MNC Media)
Meski Tak Efisien, Ternyata PLN Batu Bara Juga Raup Untung dari Makelar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Meski dinilai tak efisien bagi entitas induknya PT PLN (Persero), ternyata PT PLN Batu Bara justru mendapatkan untuk dari para makelar. Hal ini terungakp setelah perusahaan ini akan dibubarkan oleh pemerintah.

Meski pendirian anak usaha PLN itu bertujuan mengamankan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan anak perusahaan (securing business sustainability) dengan harga yang efisien (optimizing cost efficiency), nyatanya kehadiran perusahaan hanya menjadi beban tersendiri.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan ada margin yang diperoleh PLN Batu Bara dalam proses pengadaan batu bara dengan produsen. Pasalnya, PLN Batu Bara bertindak sebagai fasilitator energi primer. Hanya saja, skema ini dinilai tidak efisien.

"Ini kan tetap saja mau enggak mau PLN Batu Bara ambil margin juga pasti kan, jadi kita mau efisiensi yang akan dilakukan dengan cara ini nanti pemilik-pemilik batu bara langsung ke PLN, nggak lagi pakai di tengah-tengah, PLN Batu Bara, ini efisiensi dari kita," ungkap Arya kepada Wartawan, Jumat (14/1/2022). 

Belum lagi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat PLN Batu Bara kerap melakukan kontrak bisnis dengan para trader atau makelar. Padahal, perusahaan ditugaskan pemerintah melaksanakan pengadaan batu bara sebagai bagian wajib pasok atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25 persen dari produsen batu bara dengan harga untuk pembangkit listrik maksimal (HBA) USD70 per ton.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement