Dia juga membeberkan, di tengah harga aluminium yang sedang meningkat, justru kapasitas produksi PT Inalum hanya mencapai 250.000 ton per tahun. Kapasitas tersebut tak kunjung bertambah sejak zaman kerja sama dengan Jepang.
Karena itu, kata Orias, perusahaan berencana menggenjot kapasitas produksi dengan membangun smelter baru dan mengakuisisi beberapa PLTA di Asahan, Sumatera Utara untuk melistriki smelter.
"Zaman kerja sama dengan jepang itu kapasitasnya hanya segitu (250 ribu ton). Yang kami butuhkan hanya PLTA yang bisa dipakai untuk kapasitas produksi. Jadi kami butuh pembangkit listrik tenaga air, yang ada beberapa di Asahan yang memang kami naksir untuk ambil. Kalau memang mereka mau untuk jual dan itu bisa dipakai untuk bangun smelter baru," tutur dia.
(IND)