Ke depan, lanjut Dany, pihaknya perlu menyusun roadmap atau peta jalan terkait kemandirian bahan baku baterai agar Indonesia tidak tergantung pada impor dari negara lain.
"Walaupun hanya 20 persen jumlahnya apakah kita akan melakukan aksi korporasi untuk mengambil tambang lithium di luar negeri ataukah seperti apa ini, IBC sedang menyusun roadmap nyaman, paling tidak ketergantungan impor bisa kita kurangi dan juga kita bisa melihat masa depan IBC sebagai investment company," tuturnya.
PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai konsorsium BUMN nantinya memproduksi baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia. IBC sendiri digadang-gadang mampu menjadi market leader di Asia Tenggara (ASEAN).
Adapun empat BUMN yang tergabung dalam IBC di antaranya, MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam). Holding pertambangan tersebut memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
(FRI)