Dia menilai banyak peluang bisnis yang dapat dijalankan perusahaan agar bisa memberikan keuntungan, sehingga bisnis emiten pelat merah itu dapat tumbuh berkelanjutan.
"Kami akan fokus untuk memberikan solusi end-to-end bagi pelanggan kami dimana sebagai contoh saat ini Mitratel sudah menyiapkan layanan Fiber-to-the-Tower (FTTT), Energy-as-a-Service (EaaS), dan layanan berbasis satelit, hal ini sulit direplikasi oleh kompetitor lainnya” tutur dia.
Teddy juga yakin bahwa bisnis infrastruktur telekomunikasi masih terus tumbuh dan berkembang serta menjanjikan bagi para investor. Menurutnya, para investor dapat melihat dan mempertimbangkan statistik yang terkait dengan bisnis tower ini di Mitratel, seperti banyaknya jumlah menara.
Lalu, pertumbuhan pendapatan dan tingkat keuntungan yang signifikan, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat saat melakukan investasi.
"Tidak sulit untuk membayangkan pertumbuhan kapitalisasi pasar Mitratel ke depan, di mana saat ini masuk 30 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar, ambisi kami masuk ke 20 besar atau bahkan 10 besar," ujar dia. (NIA)