"Kalau sekarang sekitar Rp2 juta per hari, kalau ramai ya sekitar Rp2,5 juta per hari, itu Lebaran bisa naik hingga tiga sampai lima kali lipat. Karena (momen Lebaran) itu memang puncaknya, orang abis sebulan puasa, terus jajan sama saudara, sama teman. Jadi memang rame banget," tukas Sudar.
Kini, dengan usaha yang telah berkembang pesat, Sudar juga telah memiliki pemasukan dari bisnis di luar usaha Bakso Malang. Di rumah miliknya, Sudar sengaja menjual toko kelontong yang dikelola oleh salah satu anaknya.
Di luar itu, Sudar juga memiliki tiga aset properti lainnya, yaitu dua rumah kontrakan yang ada di daerah Cipayung, Kota Depok, dan satu lagi rumah petakan yang disewakan, sebanyak tiga pintu.
"Aset mah ya alhamdulilah ada penambahan sejak usaha dan dibantu pinjaman BRI. Sudah punya rumah pribadi, lalu kontrakan, terus mobil pribadi dan mobil pickup juga, yang dipakai untuk belanja bahan baku bakso," papar Sudar.
Tak hanya aset, pagu pinjaman Sudar pun terus meningkat, seiring lancarnya pembayaran yang dilakukan, dan juga menyesuaikan size bisnis yang digeluti, sebagai bagian dari agunan yang dipertimbangkan oleh pihak bank.