"Kalau kita bicara terkait okupansi rate di tahun 2019, kita hanya tinggal sedikit yakni minus 4 persenan. Jadi masih ada optimisme masih ditutup melebihi 2019," katanya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (8/12/2023).
Meski begitu, Yusran menegaskan, dalam kondisi ini, terdapat tantangan berupa tidak meratanya okupansi hotel di Indonesia. Sebab, tingkat okupansi hotel yang baik hanya terjadi di wilayah yang mudah dijangkau oleh transportasi publik, sementara untuk wilayah yang sulit untuk dijangkau transportasi masih kurang bagus.
"Kalau kita bicara prespektif hotel di daerah yang jauh dari sumber pergerakan itu adalah transportasi udara. Jadi maksudnya khusus di pulau Jawa optimis, karena memang tantangan dari pergerakan ini transportasi," katanya.
Maka dari itu, Yusran berharap harga tiket pesawat terbang pada momen Nataru kali ini tidak terlalu mahala sehingga sejumlah destinasi wisata dan hotel di berbagai wilayah di Indonesia dapat terjangkau oleh masyarakat.
(YNA)