Selain itu, pelaku usaha rumah makan dan kafe juga turut mendapatkan angin segar. Lantaran banyak pemudik atau wisatawan yang menyempatkan waktu untuk mengisi perut dan dahaga mereka.
"Itu akan menjadi pangsa pasar bagi masyarakat dari kota yang berpergian ke daerah maupun destinasi wisata. Jadi saya yakin omzet mereka naik berkali-kali lipat karena ini. Ini juga peluang yang cukup bagus karena hampir dua tahun setiap libur Nataru itu kan masih terbatas," imbuh Sarman.
Kemudian, keyakinan Sarman juga terdorong dari jumlah orang yang melakukan perjalanan edisi Nataru tahun ini. Adapun jumlah yang dirilis oleh Kementerian Perhubungan mencapai 47 juta orang. Angka ini naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 19 juta orang. (NIA)