Namun, dia memandang cukup berisiko di bidang kesehatan. Dimana, selama ajang berlangsung sangat tinggi laju penularan dan penciptaan klaster-klaster baru Covid-19.
"Contohnya saja klaster olimpiade di Jepang yang muncul, kemudian coba cek saja pasti tinggi pula klaster virus di PON Papua. Jadi sangat berisiko," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mencatat, sejumlah ajang yang akan digelar merupakan kegiatan pertama bertaraf global yang dilaksanakan pemerintah pasca pandemi Covid-19.
Konotasi pasca pandemi digunakan untuk menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat hingga realisasi program vaksinasi nasional bagi masyarakat NTB.
"Mudah-mudahan event lanjutan betul-betul akan kita selenggarakan di lokasi tersebut dengan seiring pemulihan ekonomi dan kita berharap semua masyarakat bisa terus melaksanakan vaksinasi dan menjalankan prokes," kata Pahala. (TYO)