Luhut menjelaskan bahwa saat ini pemerintah terus mengebut pengerjaan studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) yang sebelumnya terhenti lantaran adanya pandemi covid-19.
Ia menyatakan bahwa kelanjutan proyek ini sangat penting lantaran kondisi jalan di wilayah Bali sudah padat dan juga Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali diperkirakan akan melayani 24 juta penumpang pada 2026. (NIA)