Kemudian, mengantisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.
Dia juga meminta kepada seluruh pemangku kepentingan transportasi untuk dapat memiliki terobosan dan melaksanakan survei yang tepat terkait jumlah pemudik di musim lebaran.
“terobosan-terobosan juga harus dilakukan dengan baik, dan survei harus dilakukan secara akurat terkait berapa jumlah pemudik yang akan terjadi, sehingga lonjakan yang terjadi dapat diantisipasi lebih baik lagi,” ujar Menhub.
Pada kesempatan itu juga, Menhub secara resmi menutup Posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di kantor Kemenhub, Jakarta. Posko tersebut beroperasi sejak 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.
"Saya menutup Posko Nataru 2022-2023 dengan mengucap alhamdulillahirabbil alamin, dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada para stakeholder terkait," ujarnya.
(FRI)